Begitu banyak akibat yang ditimbulkan dari kenaikan BBM akhir akhir ini, mungkin kalian bisa menyebutkannya satu persatu. Sebagai seorang mahasiswa yang setiap hari harus naik angkutan umum untuk sampai ke kampus. Tentu hal ini sangat berpengaruh, salah satunya adalah kenaikan tarif ongkos. Uang saku tidak bertambah tetapi ongkos naik :( itu adalah yang sangat menyebalkan bagi saya dan mereka yang bernasib sama. Dan yang lebih menyebalkan adalah kenaikan harga BBM ini menyebabkan angkutan umum demo dengan mogok beroperasi. Demo tersebut adalah agenda rutin bagi para supir dan staf angkutan umum ketika harga BBM naik. Hal itu memang tidak aneh.
Mau tahu apa yang aneh ?
Ketika saya mengetahui bahwa akan ada demo mogok pada esok hari, saya berinisiatif untuk meminta ayah saya mengantar sampai ke kampus besok. Ketika perjalanan ke kampus, saya melihat banyak mobil angkutan umum yang beroperasi,, saya merasa tertipu karena saya harus datang lebih awal sebelum jam masuk karena takut ada aksi mogok beroperasi.
Karena saya berfikir bahwa tidak ada demo, saya memutuskan untuk naik angkutan umum (bis) ketika pulang. Seperti biasa, kami diminta membayar ongkos kepada supir (tidak ada kondektur). Semua penumpang membayar ongkos sesuai tarif yang baru (tepatnya setelah ditagih ulang oleh supir). Tetapi tidak lama, bis berhenti karena di stop oleh kumpulan supir yang sedang demo. Kumpulan orang tersebut meminta untuk seluruh penumpang turun disertai ancaman. Mereka mengancam jika kami tidak turun maka kaca bis akan mereka dipecahkan. Jujur, saya panik ! karena saat itu saya pulang sendiri (biasanya juga sendiri sih). Supir pun merasa ketakutan dengan ancaman tersebut dan meminta kami semua untuk turun. Beberapa penumpang (termasuk saya) nekat untuk tetap berada dalam bis karena mereka menuntut uangnya dikembalikan. Namun karena sekumpulan orang yang mengancam tadi masuk kedalam bis memaksa kami turun, akhirnya kami terpaksa turun tanpa mendapatkan uang kami kembali. Saya melihat seorang wanita dewasa yang merupakan korban penurunan paksa itu menangis. Saya tidak tahu mengapa dia menangis (karena saya tidak bertanya). Dan saya mendengar beberapa penumpang yang merupakan ibu ibu berkata "Semoga tuh bis terbalik" Astaghfirullahaladziim... jangan ditiru ya kawan mungkin ibu ibu itu kesal karena ongkos mereka tidak dikembalikan,.
Yang saya rasakan adalah panik (bagaimana cara pulang ke rumah, karena tidak ada angkutan) dan takut (melihat kumpulan orang orang yang tidak saya kenal seperti mau tawuran). Saya langsung menelpon ayah untuk menjemput tetapi ayah bilang tidak bisa karena dirumah saya sedang hujan deras jadi tidak memungkinkan untuk menjemput. Ya karena tidak di jemput saya mencari tempat untuk berteduh dan berfikir karena akan turun hujan. Beruntungnya ketika sedang menunggu, ada mobil (truk) tentara yang lewat dan mengajak untuk naik truk tersebut. Berasa tahanan tau gk?
Dengan sigap saya langsung berlari untuk masuk ke dalam mobil. Dan saya sangat bersyukur karena mobil tersebut (peka). Akhirnya, saya sampai rumah dengan selamat walau hujan hjanan.
Terima kasih Tuhan ,,,
Komentar
Posting Komentar