Pengertian Kepariwisataan
Di dalam BAB I Ketentuan Umum UU no.10/2009
ditetapkan berbagai ketentuan yang terkait dengan kepariwisataan, di antaranya
sebagai berikut.
Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan
oleh seorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk
tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik
wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu tertentu;
Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata;
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan
didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,
pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah;
Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang
terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang
muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara
wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah
Daerah dan pengusaha.
Pengertian ilmiah
Yang dimaksud
dengan pengertian ilmiah di sini adalah pengertian yang dinyatakan dalam bentuk
definisi, yang dapat memberikan jawaban atas pertanyaan “Apa sebenarnya
kepariwisataan itu?”
Dari sekian
banyak definisi, dapat diambil kesimpulan bahwa di dalam pengertian
‘kepariwisataan’ terkandung adanya tiga fikiran dasar mengenai:
Adanya ‘gerak’, – perpindahan manusia dari satu
tempat ke tempat lainnya;
Adanya ‘jeda’, – perhentian untuk sementara waktu
(bukan untuk menetap), daripada orang-orang yang bergerak tersebut, di
satu atau beberapa tempat yang bukan
tempat tinggalnya;
Persinggahan dan/atau kunjungan tersebut tidak untuk
mencari nafkah.
Dengan bertolak dari tiga fikiran dasar tersebut
dapatlah disusun suatu definisi yang dapat mencakup pengertian yang lebih luas
dan bersifat flexible, dapat digunakan untuk berbagai maksud, sebagai berikut.
Kepariwisataan adalah gejala-gejala yang menyangkut
lalulintas manusia, berikut barang bawaannya, yang melakukan perjalanan untuk
tujuan apa pun sepanjang tidak untuk maksud-maksud menetap serta memangku suatu
jabatan dengan memperoleh upah dari tempat yang dikunjunginya.
Asas, Fungsi, dan Tujuan
Kepariwisataan diselenggarakan
berdasarkan asas:
a. manfaat;
b. kekeluargaan;
c. adil dan merata;
d. keseimbangan;
e. kemandirian;
f. kelestarian;
g. partisipatif;
h. berkelanjutan;
i. demokratis;
j. kesetaraan; dan
k. kesatuan.
Kepariwisataan berfungsi memenuhi
kebutuhan jasmani, rohani, dan intelektual setiap wisatawan dengan rekreasi dan
perjalanan serta meningkatkan pendapatan negara untuk mewujudkan kesejahteraan
rakyat.
Kepariwisataan bertujuan untuk:
a. meningkatkan pertumbuhan
ekonomi;
b. meningkatkan kesejahteraan
raky
c. menghapus kemiskinan;
d. mengatasi pengangguran;
e. melestarikan alam, lingkungan,
dan sumber daya;
f. memajukan kebudayaan;
g. mengangkat citra bangsa;
h. memupuk rasa cinta tanah air;
i. memperkukuh jati diri dan
kesatuan bangsa; dan
j. mempererat persahabatan
antarbangsa.
Contoh Kepariwisataan
a. Wisata
alam
Raja
Ampat di Provinsi Papua Barat adalah taman laut terbesar di Indonesia yang
memiliki beraneka ragam biota laut[26][27] dan dikenal sebagai lokasi selam
scuba yang baik karena memiliki daya pandang yang mencapai hingga 30 meter pada
siang hari.[28] Hasil riset lembaga Konservasi Internasional pada tahun 2001
dan 2002 menemukan setidaknya 1.300 spesies ikan, 600 jenis terumbu karang dan
700 jenis kerang di kawasan Raja Ampat.
Keanekaragaman
flora dan fauna yang ada di seluruh nusantara menjadikan Indonesia cocok untuk
pengembangan agrowisata.[butuh rujukan] Kebun Raya Bogor yang terletak di Bogor
merupakan lokasi agrowisata populer yang telah berdiri sejak abad 19 dan
merupakan yang tertua di Asia dengan koleksi tumbuhan tropis terlengkap di
dunia.[39] Hingga Maret 2010, Kebun Raya Bogor memiliki koleksi 3.397 spesies
jenis koleksi umum, 550 spesies tumbuhan anggrek, serta 350 tumbuhan
non-anggrek yang berada di rumah kaca.
b. Wisata budaya
Candi
Borobudur merupakan candi Budha yang termegah, Candi Budha ini memiliki 1460
relief dan 504 stupa Budha yang di dirikan pada abad ke-9 . Borobudur dibangun oleh Raja
Samaratungga, salah satu raja kerajaan Mataram Kuno, keturunan Wangsa
Syailendra. Berdasarkan prasasti Kayumwungan, seorang Indonesia bernama Hudaya
Kandahjaya mengungkapkan bahwa Borobudur adalah sebuah tempat ibadah yang
selesai dibangun 26 Mei 824, hampir seratus tahun sejak masa awal dibangun.
Nama Borobudur sendiri menurut beberapa orang berarti sebuah gunung yang
berteras-teras (budhara),yang dulu di kenal dengan sebutan Bumi Sambara Budhara
.
Candi
Prambanan dibangun di abad ke-9 pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dan Rakai
Balitung. Memiliki tinggi 47 meter, Dinding pagar langkah candi Siwa dan candi
Brahma dipahatkan relief cerita Ramayana , sedangkan pada pagar langkah candi
Wisnu dipahatkan relief Krisnayana. masuk candi Siwa dari arah timur belok ke
kiri akan anda temukan relief cerita Ramayana tersebut searah jarum jam, relief
cerita selanjutnya bersambung di candi Brahma. Candi Prambanan adalah Candi
tercantik di dunia.Hal ini menunjukan kejayaan agama Hindu pada masa
itu.Disamping keindahan candi prambanan ini juga tersimpan sebuah legenda yang
di kenal masyarakat luas khususnya masyarakat di sekitar Candi tersebut.
c. Wisata
keagamaan
Sejarah
mencatat bahwa agama Hindu dan Buddha pernah masuk dan memengaruhi kehidupan
spiritual di Indonesia dengan adanya peninggalan sejarah seperti candi dan
prasasti di beberapa lokasi. Jejak-jejak peninggalan agama Buddha yang terbesar
adalah Candi Borobudur yang terletak di Magelang dan merupakan candi Buddha
terbesar di dunia dan masuk dalam daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO pada tahun
1991.[54] Pada abad ke-13 hingga ke-16 Islam masuk ke nusantara menggantikan
era kerajaan Hindu-Buddha.
Pada
masa ini, banyak ditemukan masjid yang merupakan akulturasi kebudayaan antara
Hindu-Buddha-Jawa dengan agama Islam seperti terlihat pada Masjid Agung Demak
dan Masjid Menara Kudus.
Masjid
Agung Demak dipercayai pernah menjadi tempat berkumpulnya para ulama (wali)
yang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa yang disebut dengan Walisongo.
Pendiri masjid ini diperkirakan adalah Raden Patah, yaitu raja pertama dari
Kesultanan Demak sekitar abad ke-15 Masehi.
Masjid
Menara Kudus (disebut juga dengan Masjid Al Aqsa dan Masjid Al Manar) adalah
sebuah mesjid yang dibangun oleh Sunan Kudus pada tahun 1549 Masehi atau tahun
956 Hijriah dengan menggunakan batu Baitul Maqdis dari Palestina sebagai batu
pertama. Masjid ini terletak di desa Kauman, kecamatan Kota, kabupaten Kudus,
Jawa Tengah. Mesjid ini berbentuk unik, karena memiliki menara yang serupa
bangunan candi. Masjid ini adalah perpaduan antara budaya Islam dengan budaya
Hindu. Pada masa kini, masjid ini biasanya menjadi pusat keramaian pada
festival dhandhangan yang diadakan warga Kudus untuk menyambut bulan Ramadan.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar