Langsung ke konten utama

Penerjemahan Berbantuan Komputer (Tugas 1 : Kebudayaan)



Indonesia’s rich culture manifests itself in many aspects of its heritage — performance arts, handicrafts, customs, ceremonies, even traditional costumes. Dating back centuries ago, Indonesians are still proud to wear their traditional attire, especially during special occasions. Take a look at Indonesia’s traditional dress in all its elegance. 

The National Dress

Just like its diverse culture, Indonesia also has many different traditional attire. But perhaps the most important of all is batik and kebaya. These costumes originally belong to the cultures in Java and Bali, but the prominence of these regions in the country’s advancements and politics have given them cultural dominance as well. In some cultures, the traditional dress are reserved only to royals and influential families or special occasions, which explains the detailed and extravagant details. Even so, many are now adapted into everyday use. 

Batik

Batik is a cloth with intricate patterns made using traditional dyeing techniques. The technique is practiced in different localities with slight variations and yields different results in materials and patterns. Traditionally, men and women use batik by wrapping the cloth around the hips. But nowadays, the traditional fabric assumes a much more modern appearance. Batik cloths are now being sewn into formal shirts for men, dresses, skirts, even accessories like handbags.

Batik is still widely worn until today, especially during formal occasions such as weddings or formal gatherings. Some companies assign one day in a week, usually Friday, where employees are required to wear batik shirts as a dress code. 

Kebaya

Kebaya is the traditional costume from the Javanese, Sundanese, and Balinese culture but has now been recognized as Indonesia’s national costume for women. Again, different localities have a different take on kebaya, but they are generally made from sheer fabric, like silk, thin cotton, or see-through nylon embellished with brocades and embroidery.

Just like batik, kebaya is still a popular attire choice when attending weddings and other important gatherings; it’s also often worn by first ladies and wives of diplomats. Indonesian women make it a tradition to wear kebaya every year on April 21 to commemorate Kartini, the figure for women rights and emancipation. 

The Diversity

Home to hundreds of different ethnic groups spreading throughout its 34 provinces, Indonesia’s traditional dress is actually as diverse as its ethnicities. Today, each province is usually represented by one set of traditional attire or regional costumes — for men and women — even though there are actually countless variations to each.

Each traditional dress is influenced by legends, beliefs, symbols, even assimilation with other cultures. Jakarta’s traditional attire, for example, reflects influences from Arab, China and Malay culture.

Balinese traditional attire, on the other hand, reflects the impact of Hinduism through the ornaments and symbols. 

Contemporary Takes on Traditional Dress

Nowadays, batik is often worn casually and can be matched even with a pair of jeans and sneakers. Women enjoy wider variations, from maxi-skirts to wear with hijab to chic mini-dresses.

Indonesian fashion designers are still inspired by the beauty and intricacy of traditional attires that they often beget contemporary collections based on the centuries-old techniques and philosophies. The celebrated Oscar Lawalata, for example, brought his contemporary batik collection to a fashion show in Los Angeles in 2016.




Translated by GOOGLE

Budaya kaya Indonesia memanifestasikan dirinya dalam banyak aspek warisannya - seni pertunjukan, kerajinan tangan, adat istiadat, upacara, bahkan kostum tradisional. Kencan berabad-abad yang lalu, orang Indonesia masih bangga memakai pakaian tradisional mereka, terutama pada acara-acara khusus. Lihatlah gaun tradisional Indonesia dengan segala keanggunannya.

Gaun Nasional   

Sama seperti budayanya yang beragam, Indonesia juga memiliki banyak busana tradisional yang berbeda. Tapi mungkin yang terpenting adalah batik dan kebaya. Kostum ini awalnya milik budaya di Jawa dan Bali, namun keunggulan daerah ini dalam kemajuan dan politik negara telah memberi mereka dominasi budaya juga. Dalam beberapa budaya, pakaian tradisional hanya diperuntukkan bagi bangsawan dan keluarga berpengaruh atau acara khusus, yang menjelaskan rincian terperinci dan boros. Meski begitu, kini banyak yang sudah disesuaikan dengan pemakaian sehari-hari.

Batik

Batik adalah kain dengan pola yang rumit yang dibuat dengan menggunakan teknik pewarnaan tradisional. Teknik ini dipraktekkan di tempat yang berbeda dengan sedikit variasi dan menghasilkan hasil yang berbeda dalam bahan dan pola. Secara tradisional, pria dan wanita menggunakan batik dengan membalut kain di sekitar pinggul. Tapi saat ini, kain tradisional mengasumsikan penampilannya jauh lebih modern. Kain batik sekarang dijahit menjadi baju formal untuk pria, gaun, rok, bahkan aksesoris seperti tas tangan.

Batik masih banyak dipakai hingga saat ini, terutama saat acara formal seperti pernikahan atau pertemuan formal. Beberapa perusahaan menetapkan satu hari dalam seminggu, biasanya Jumat, dimana karyawan diharuskan mengenakan kemeja batik sebagai dress code.

Kebaya

Kebaya adalah kostum tradisional dari budaya Jawa, Sunda, dan Bali namun kini telah dikenal sebagai kostum nasional wanita Indonesia. Sekali lagi, daerah yang berbeda memiliki selera kebaya yang berbeda, namun umumnya terbuat dari kain tipis, seperti sutra, katun tipis, atau nilon tembus pandang dengan brokat dan bordir.

Sama seperti batik, kebaya masih menjadi pilihan pakaian yang populer saat menghadiri pernikahan dan gathering penting lainnya; Hal ini juga sering dipakai oleh wanita pertama dan istri diplomat. Wanita Indonesia menjadikannya tradisi untuk memakai kebaya setiap tahun pada tanggal 21 April untuk memperingati Kartini, sosok hak perempuan dan emansipasi.

Keanekaragaman

Rumah bagi ratusan kelompok etnis yang berbeda menyebar ke 34 provinsinya, busana tradisional Indonesia sebenarnya beragam seperti etnisitasnya. Saat ini, setiap provinsi biasanya diwakili oleh satu set pakaian tradisional atau kostum regional - untuk pria dan wanita - meskipun sebenarnya ada variasi yang tak terhitung jumlahnya.

Setiap pakaian tradisional dipengaruhi oleh legenda, kepercayaan, simbol, bahkan asimilasi dengan budaya lain. Pakaian tradisional Jakarta, misalnya, mencerminkan pengaruh budaya Arab, China dan Melayu. 

Pakaian tradisional Bali, di sisi lain, mencerminkan dampak Hinduisme melalui ornamen dan simbol.

Kontemporer Membawa Busana Tradisional

Saat ini batik sering dipakai santai dan bisa dicocokkan bahkan dengan celana jins dan sepatu kets. Wanita menikmati variasi yang lebih luas, dari maxi-rok untuk dipakai dengan jilbab hingga gaun mini chic. 

Perancang busana Indonesia masih terinspirasi oleh keindahan dan kerumitan pakaian tradisional sehingga mereka sering mengemukakan koleksi kontemporer berdasarkan teknik dan filosofi berabad-abad. Oscar Lawalata yang terkenal, misalnya, membawa koleksi batik kontemporernya ke peragaan busana di Los Angeles pada tahun 2016.


My Translation

Kekayaan budaya Indonesia memanifestasikan dirinya dalam banyak aspek warisan budaya – seni pertunjukkan, kerajinan tangan, adat istiadat, upacara, bahkan pakaian tradisional. Dimulai berabad-abad lalu, orang Indonesia masih bangga mengenakan pakaian tradisional, terutama selama acara khusus. Lihatlah pakaian tradisional Indonesia dengan segala keanggunannya. 

Pakaian Nasional

Seperti budayanya yang beragam, Indonesia juga memiliki banyak pakaian tradisional yang beragam. Tetapi, yang paling penting adalah batik dan kebaya. Busana ini merupakan budaya asli Jawa dan Bali, namun keunggulan wilayah ini dalam kemajuan serta politik negara telah memberikan dominasi budaya juga. Pada beberapa budaya, pakaian tradisional hanya diperuntukkan bagi bangsawan dan keluarga berpengaruh atau acara khusus, menjelaskan rincian terperinci dan berlebihan. Meski begitu, kini banyak yang sudah disesuaikan dengan pemakaian sehari-hari.

Batik

Batik adalah kain dengan pola rumit yang dibuat menggunakan teknik celup tradisional. Teknik ini dikerjakan di tempat yang berbeda dengan sedikit variasi dan menghasilkan hasil yang berbeda pada bahan dan pola. Secara tradisional, pria dan wanita memakai batik dengan melilitkan kain sekitar pinggul. Tetapi sekarang, kain tradisional terlihat jauh lebih modern. Batik kini dijahit menjadi baju formal untuk pria, gaun, rok, bahkan aksesoris seperti tas tangan.

Batik tetap digunakan hingga kini, terutama selama acara formal seperti pernikahan dan pertemuan resmi. Beberapa perusahaan menetapkan satu hari dalam seminggu, biasanya Jum’at, dimana para karyawaan diwajibkan mengenakan kemeja batik sebagai dress code.  

Kebaya

Kebaya adalah pakaian tradisional dari budaya suku Jawa, Sunda, dan Bali namun kini telah dikenal sebagai pakaian nasional Indonesia bagi kaum wanita. Beda lokasi beda kebaya, tetapi umumnya mereka terbuat dari kain tipis, seperti sutra, katun tipis, atau nilon tembus pandang dengan brokat dan bordir.

Sama seperti batik, kebaya masih menjadi pilihan pakaian yang populer saat menghadiri pernikahan dan pertemuan penting lainnya; Hal ini juga sering dipakai oleh wanita pertama dan istri diplomat. Wanita Indonesia menjadikannya tradisi untuk memakai kebaya setiap tahun pada tanggal 21 April untuk memperingati Kartini, tokoh hak perempuan dan emansipasi.

Keanekaragaman

Rumah bagi ratusan kelompok etnis yang berbeda menyebar ke 34 provinsi, pakaian tradisional Indonesia sebenarnya beragam seperti etnisitasnya. Saat ini, setiap provinsi biasanya diwakili oleh satu set pakaian tradisional atau kostum regional - untuk pria dan wanita - meskipun sebenarnya ada variasi yang tak terhitung jumlahnya.

Setiap pakaian tradisional dipengaruhi oleh legenda, kepercayaan, simbol, bahkan asimilasi dengan budaya lain. Pakaian tradisional Jakarta, misalnya, mencerminkan pengaruh budaya Arab, China dan Melayu.

Pakaian tradisional Bali, di sisi lain, mencerminkan pengaruh Hinduisme melalui ornamen dan simbol.

Kontemporer Melibatkan Busana Tradisional

Saat ini batik sering dipakai secara kasual dan bisa dipadupadankan bahkan dengan celana jins dan sepatu kets. Wanita menikmati variasi yang lebih luas, dari rok lebar untuk dipakai dengan jilbab hingga gaun mini chic.

Perancang busana Indonesia masih terinspirasi oleh keindahan dan kerumitan pakaian tradisional sehingga mereka sering menghasilkan koleksi kontemporer berdasarkan teknik dan filosofi berabad-abad. Oscar Lawalata yang terkenal, sebagai contoh, membawa koleksi batik kontemporernya ke peragaan busana di Los Angeles pada tahun 2016.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Brainstorming Produk Unggulan

1.       Pilih 10 (sepuluh) dari sekian banyak gagasan usaha dan produk yang telah Anda Identifikasi! 2.    Kesepuluh gagasan yang anda pilih tersebut adalah gagasan usaha yang dirioritaskan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan lingkungan eksternal, misalnya: potensi pasar (lokal, nasional, dan global), ketersediaan bahan baku, ketersediaan teknologi dan tenaga kerja, kebijakan pemerintah, dan sebagainya.       Jawab :          3.  Kemudian tuliskan uliskan kesepuluh jenis gagasan tersebut beserta pertimbangan-pertimbangan memilih usaha tersebut!              Jawab :     4 .       Lanjutkan dengan melakukan analisis lanjutan melalui pembobotan. Setidaknya pilih 3 (tiga) dari 10  (sepuluh) gagasan usaha. 5.       Untuk memilih ketiga gagasan usaha tersebut, di bawah ini disediaka...

Task 6: Negotiation in Business Communication

Negotiation in Business Communication 1. What is negotiation?     Negotiation is a  dialogue   between two or more people or parties intended to reach a beneficial outcome over one or more issues where a conflict exists with respect to at least one of these issues.  It is aimed to resolve points of difference, to gain advantage for an individual or  collective , or to craft outcomes to satisfy various interests. It is often conducted by putting forward a position and making small concessions to achieve an agreement . 2. What are the negotiation styles? Explain      Five negotiation styles :                    1. Avoiding Primarily concerned with avoiding intra-personal conflict Is useful when the the stakes of a negotiated outcome are not worth the investment of time or the       pot...